ASKEB NEONATUS DENGAN FRAKTUR KLAFIKULA
A.
Definisi
Fraktur adalah
retaknya tulang, biasanya disertai dengan cedera di jaringan sekitarnya.
Kebanyakan fraktur disebabkan oleh trauma dimana terdapat tekanan yang
berlebihan pada tulang, baik berupa trauma langsung dan trauma tidak langsung.
Clavicula
merupakan tulang yang berbentuk huruf S, bagian medial melengkung lebih besar
dan menuju ke anterior. Lengkungan bagian lateral lebih kecil dan menghadap ke
posterior. Ujung medial clavicula disebut extremitas sternalis, membentuk
persendian dengan sternum, dan uJung lateral disebut extremitas acromialis,
membentuk persendian dengan acromion. Facies superior clavicula agak halus, dan
pada facies inferior di bagian medial terdapat tuberositas costalis. Disebelah
lateral tuberositas tersebut terdapat sulcus subclavius, tempat melekatnya m.
Subclavius, dan disebelah lateralnya lagi terdapat tuberositas coracoidea,
tempat melekat lig. Coracoclaviculalis.
Clavicula adalah
tulang yang paling pertama mengalami pertumbuhan pada masa fetus, terbentuk
melalui 2 pusat ossifikasi atau pertulangan primer yaitu medial dan lateral
clavicula, dimana terjadi saat minggu ke-5 dan ke-6 masa intrauterin. Kernudian
ossifikasi sekunder pada epifise medial clavicula berlangsung pada usia 18
tahun sampai 20 tahun. Dan epifise terakhir bersatu pada usia 25 tahun sampai 26
tahun.
Pada tulang ini
bisa terjadi banyak proses patologik sama seperti pada tulang yang lainnya
yaitu bisa ada kelainan congenital, trauma (fraktur), inflamasi, neoplasia,
kelainan metabolik tulang dan yang lainnya. Fraktur clavicula bisa disebabkan
oleh benturan ataupun kompressi yang berkekuatan rendah sampai yang berkekuatan
tinggi yang bisa menyebabkan terjadinya fraktur tertutup ataupun multiple
trauma.
Fraktur ini
merupakan jenis yang tersering pada bayi baru lahir,yang mungkin terjadi
apabila terdapat kesulitan mengeluarkan bahu pada persalinan. Hal ini dapat
timbul pada kelahiran presentasi puncak kepala dan pada lengan yang telentang
pada kelahiran sungsang. Gejala yang tampak pada keadaan ini adalah kelemahan
lengan pada sisi yang terkena, krepitasi, ketidakteraturan tulang mungkin dapat
diraba, perubahan warna kulit pada bagian atas yang terkena fraktur serta
menghilangnya refleks Moro pada sisi tersebut. Diagnosis dapat ditegakkan
dengan palpasi dan foto rontgent. Penyembuhan sempurna terjadi setelah 7-10
hari dengan imobilisasi dengan posisi abduksi 60 derajat dan fleksi 90 derajat
dari siku yang terkena.
B.
Epidemiologi
Menurut data
epidemiologi pada orang dewasa insiden fraktur clavicula sekitar 40 kasus dari
100.000 orang, dengan perbandingan laki-laki perempuan adalah 2 : 1. Fraktur
pada midclavicula yang paling sering terjadi yaitu sekitar 85% dari semua
fraktur clavicula, sementara fraktur bagian distal sekitar 10% dan bagian
proximal sekitar 5%.
Sekitar 2%
sampai 5% dari semua jenis fraktur merupakan fraktur clavicula. Menurut
American Academy of Orthopaedic Surgeon, frekuensi fraktur clavicula sekitar 1
kasus dari 1000 orang dalam satu tahun. Fraktur clavicula juga merupakan kasus
trauma pada kasus obstetrik dengan prevalensi 1 kasus dari 213 kasus kelahiran
anak yang hidup.
C.
Etiologi ( Sarwono Prawirohardjo, 2005)
Penyebab farktur
clavicula biasanya disebabkan oleh trauma pada bahu akibat kecelakaan apakah
itu karena jatuh atau kecelakaan kendaraan bermotor, namun kadang dapat juga
disebabkan oleh faktor-faktor non traumatik. Berikut beberapa penyebab pada
fraktur clavicula yaitu :
1. Fraktur
clavicula pada bayi baru lahir akibat tekanan pada bahu oleh simphisis pubis
selama proses melahirkan.
2. Fraktur
clavicula akibat kecelakaan termasuk kecelakaan kendaraan bermotor, jatuh dari
ketinggian dan yang lainnya.
3. Fraktur
clavicula akibat kompresi pada bahu dalam jangka waktu lama, misalnya pada
pelajar yang menggunakan tas yang terlalu berat.
4. Fraktur
clavicula akibat proses patologik, misalnya pada pasien post radioterapi,
keganasan clan lain-lain.
Penyebab farktur
clavicula biasanya disebabkan oleh trauma pada bahu akibat trauma jalan lahir
dengan gejala:
1. Bayi
tidak dapat menggerakkan lengan secara bebas pada sisi yang terkena,
2. Krepitasi
dan ketidakteraturan tulang,
3. Kadang-kadang
disertai perubahan warna pada sisi fraktur,
4. Tidak
adanya refleks moro pada sisi yang terkena,
5. Adanya
spasme otot sternokleidomastoideus yang disertai dengan hilangnya depresi
supraklavikular pada daerah fraktur.
6. Biasanya
diikuti palsi lengan
Faktor
predisposisi fraktur klavikula adalah:
1. Bayi
yang berukuran besar
2. Distosia
bahu
3. Partus
dengan letak sungsang
4. Persalinan
traumatic .
Pengklasifikasian
fraktur clavicula didasari oleh lokasi fraktur pada clavicula tersebut. Ada
tiga lokasi pada clavicula yang paling sering mengalami fraktur yaitu pada
bagian midshape clavikula dimana pada anak-anak berupa greenstick, bagian
distal clavicula dan bagian proksimal clavicula. Menurut Neer secara umum
fraktur klavikula diklasifikasikan menjadi tiga tipe yaitu :
1. Tipe
I : Fraktur pada bagian tengah clavicula. Lokasi yang paling sering terjadi
fraktur.
2. Tipe
II : Fraktur pada bagian distal clavicula. Lokasi tersering kedua mengalami
fraktur setelah midclavicula.
3. Tipe
III : Fraktur pada bagian proksimal clavicula. Fraktur yang paling jarang
terjadi dari semua jenis fraktur clavicula, insidensnya hanya sekitar 5%.
Ada beberapa
subtype fraktur clavicula bagian distal, menurut Neer ada 3 yaitu :
1. Tipe
I : merupakan fraktur dengan kerusakan minimal, dimana ligament
tidak mengalami kerusakan.
2. Tipe
: merupakan fraktur pada daerah medial ligament coracoclavicular.
3. Tipe
III : merupakan fraktur pada daerah distal ligament coracoclavicular dan
melibatkan permukaan tulang bagian distal clavicula pada AC joint.
D. Diagnosis
Hasil
pemeriksaan
Adanya
pembengkakan pada sektor daerah fractur.
Krepitasi.
Pergerakan
lengan berkurang.
Iritable selama
pergerakan lengan.
Diagnosis RO
tidak selalu diindikasikan, 80% tidak mempunyai gejala dan hanya didapatkan
hasil pemeriksaan yang minimal.
E.
Penatalaksanaan
Adapun penatalaksanaan terhadap bayi yang mengalami fraktur klavikula, yaitu:
1. Bayi jangan banyak
digerakkan
2. Immobilisasi lengan dan
bahu pada sisi yang akit dan abduksi lengan dalam stanhoera menopang bahu
belakang dengan memasang ransel verband
3. Rawat bayi dengan hati-hati
4. Nutrisi yang adekuat
(pemberian asi yang adekuat dengan cara mengajarkan pada ibu acar pemberian asi
dengan posisi tidur, dengan sendok atau pipet)
5. Rujuk bayi kerumah sakit
Umumnya
7-10 hari sakit berkurang, pembentukan kalus bertambah beberapa bulan (6-8
minggu) terbentuk tulang normal.
BAB III
MANAJEMEN ASUHAN
KEBIDANAN VARNEY
A. Kasus
Seorang bayi
laki-laki anak Ny. “R’ pada tanggal 18 Desember 2011 pukul 14.14 WIB anak
pertama lahir. Umur kehamilan 39 minggu, bayi lahir dengan berat 3000 gram, PB
54 cm, lahir pervaginam dengan distosia bahu karena letak sungsang. Saat
persalinan jumlah darah yang keluar pada kala I 90 cc, kala II 110 cc, kala III
150 cc, dank kala IV 100 cc. lama persalinan kala I 8 jam 15 menit, kala II 1
jam 30 menit, dan kala III 10 menit. Air ketuban jernih dan tidak ada molase.
Namun pada saat dilakukan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir ditemukan
pergerakan reflek moro asimetris antara tangan kiri dan kanan, saat dilakukan
perabaan daerah klavikula terjadi pembengkakan dan klavikula bagian kanan
terlihat memerah. Bayi menjadi rewel dan menangis dengan keras. LILA 10 cm, LD
30 cm, CFO 34 cm, CMO 35 cm, CSOB 32 cm, CSMB 32 cm. nilai AFGAR score sebagai
berikut :
Apgar
score 1
menit 5
menit 10
menit
Pernafasan
1
2
2
Denyut jantung
1
1
2
Rangsangan
2
2
2
Tonus otot
1 1
1
Warna kulit
1
2
2
Total
6
8
9
Pada saat
dilakukan anamnesa ibu mengatakan dulu pernah melakukan aborsi pada usia
kehamilan 8 minggu di dukun karena alasan tersendiri.
ASUHAN KEBIDANAN
PATOLOGIS PADA
BAYI BARU LAHIR
NY “R” DENGAN FRAKTUR KLAVIKULA
DI RB PURI BUNDA
Tanggal masuk
: 18 Desember
2011
Pukul
: 14.14 WIB
No.
RM
: Ruang Perinatologi ( Ruang Flamboyan)
I. PENGKAJIAN
Tgl : 18 Desember 2011 Pukul : 14.18 WIB Oleh : Bidan
Inda
A. DATA
SUBJEKTIF
1. Biodata
a) Identitas
Bayi
Nama
: Bayi Ny. “R”
Tgl.
Lahir/pukul : 18 Desember 2011/14.14
WIB
Jenis
Kelamin
: Laki-laki
Anak
ke
: I (pertama)
b) Identitas
penanggung jawab (Ibu dan Ayah)
Ibu
Ayah
Nama
: Ny.
"R"
Tn."A"
Umur
: 28 tahun
30 tahun
Suku/ Kebangsaan
: Indonesia
Indonesia
Agama
: Kristen
Kristen
Pendidikan
: SMA
S1
Pekerjaan
: Pedagang
Guru
Alamat
: Jl. Ciung
Wanara, Denpasar-Bali
2. Keluhan
Utama
Ibu mengatakan
gerakan lengan kanan bayi berkurang dan bayi menangis saat diraba.
3. Riwayat Obstetrik
No
|
Tahun
melahirkan
|
Hamil
|
Jenis
|
Tempat
|
Penolong
|
BB
|
JK
|
H/M
|
Nifas
|
ASI
|
Komp.
|
1
|
2006
|
8 minggu
|
Abortus
provokatus
|
Rumah Dukun
|
dukun
|
-
|
-
|
M
|
-
|
-
|
4. Riwayat
Persalinan Sekarang
Masa
gestassi
: 39 minggu
Penolong
: Bidan Inda
Jenis
Kelamin
: Laki - laki
BB/PB
: 3000kg/ 54 cm
Jenis
Persalinan
: Pervaginam, dengan dengan distosia bahu karena letak sungsang
Plasenta
: lengkap/tidak*
Lahir
: spontan/manual*
Ukuran/berat
: 10x15 cm
Tali
pusat
: panjang 25 cm, insersio : central
Kelainan
: tidak ada
Perdarahan
: kala
I : 90
cc
kala
II : 110 cc
kala III
: 150 cc
kala IV
: 100 cc
Total
: 450 cc
Lama
persalinan
: kala I : 8
Jam, 15 Menit
kala II
: 1 Jam, 30 Menit
kala
III : 10 Menit
Masalah yang
terjadi selama persalinan: tidak ada
Keadaan air
ketuban
: Jernih
5. Riwayat
Kesehatan Ibu
a. Penyakit
yang pernah/sedang diderita (menular, menurun dan menahanun)
Ibu mengatakan
tidak sedang menderita penyakit menular (PMS, TBC, Hepatitis), menurun (DM,
Asma, Hipertensi), menahun (Jantung, Ginjal)
b. Penyakit
yang pernah/sedang diderita keluarga (menular, menurun dan
menahanun)
Ibu mengatakan
dari pihak keluarga suami dan ibu tidak sedang menderita penyakit menular (PMS,
TBC, Hepatitis), menurun (DM, Asma, Hipertensi ), menahun ( Jantung, Ginjal )
c. Riwayat
keturunan kembar
Ibu mengatakan
dari pihak keluarga suami dan ibu tidak punya riwayat keturunan kembar.
d. Riwayat
operasi
Ibu mengatakan
tidak ada riwayat oprasi
e. Riwayat
alergi obat
Ibu mengatakan
tidak ada riwayat alergi obat.
B. Data
Obyektif
1. Pemeriksaan
umum
Keadaan umum
: Baik
Kesadaran
: Compos Mentis
Status
emisional : Stabil
Tanda Vital
:
N : 120 x/mnt
R : 40 x/mnt S
: 38,3 ° C
Pengukuran anthopometri :
PB : 54 cm
BB : 3000 cm LILA : 10 cm
LD : 30 cm
APGAR score :
No
|
Apgar Score
|
1 menit
|
5 menit
|
10 menit
|
1
|
Pernafasan
|
1
|
2
|
2
|
2
|
Denyut jantung
|
1
|
1
|
2
|
3
|
Rangsangan
|
2
|
2
|
2
|
4
|
Tonus otot
|
1
|
1
|
1
|
5
|
Warna kulit
|
1
|
2
|
2
|
Jumlah
|
6
|
8
|
9
|
1. Pemeriksaan
Fisik
a. Kepala
: tidak ada moulase, mesochepal, tidak ada caput suksedaneum dan
tidak ada sefal hematoma
b. Rambut
: bercampur lemak coklat
c. Telinga
: simetris, tidak ada serumen, pendengaran
baik
d. Wajah
: simetris, tidak ada edema, tidak ada
laserasi
e.
Mata : tidak strabismus,
tidak ada kelainan (Glaukoma kongenital dan Katarak kongenital),
konjungtiva merah muda, sklera putih, tidak ada sekret
f.
Hidung : simetris,
tidak ada sekret, bernafas melalui hidung, tidak ada polip
g.
Mulut : simetris, tidak
labioskisis, tidak palatoskisis, tidak labiopalatoskisis, bibir bayi pucat
h.
Leher : Tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid, parotis, limfe dan vena jugularis
i.
Klavikula : fraktur, kemerahan pada daerah klavikula dextra
j.
Dada : tidak ada retraksi dinding dada,
tidak ada wheezing,pernafasan teratur
k. Abdomen : tidak ada benjolan,
tidak membuncit, tidak kembung
l.
Genetalia : ada penis, 2 testis sudah turun
di scrotum, lubang uretra di ujung tengah penis
m. Anus dan rectum : ada lubang anus,
belum BAB
n.
Ekstremitas atas : Simetris, gerakan tangan kanan terbatas, jumlah jari
lengkap masing-masing 5, tidak ada odema
o.
Ekstremitas bawah : Simetris, gerakan
aktif, jumlah jari lengkap masing-masing 5, tidak ada odema, tidak ada varices,
reflek patella ada, kuku bersih warna merah muda.
p.
Punggung : tidak lordosis, tidak kifosis, tidak skoliosis,
tidak ada spina bifida
q. Kulit
: kemerahan, tidak ruam, tidak ada bercak
atau tanda lahir, ada vernik caseosa, ada lanugo, tidak ada pembengkakan
r. Refleks
:
R Tonic
neck
R Palmar
grap
R Rooting
R Suckling
R Swallowing
R Moro,
tidak simetris 2 tangan
I. INTERPRETASI
DATA
A. Diagnosa
Kebidanan
Bayi Ny. “R”
lahir spontan cukup bulan, letak sungsang dengan fraktur klavikula
DO
:
1. Bayi
lahir letak sungsang pervaginam tanggal 18 Desember 2011. Pukul 14.14 WIB
2. Pergerakan
kurang pada daerah klavikula dextra
3. Pada
klavikula dextra tampak kemerahan
4. Adanya
krepitasi
DS
:
1. Ibu
mengatakan bayinya sangat rewel saat di pegang
B. Masalah
1. Gangguan
pola aktivitas
DO :
a. Adanya
fraktur klavikula dextra
b. Gerakan
tangan kanan bayi terbatas
DS :
a. Ibu
mengatakan tanggan kanan bayi tidak bias menggemgam tangan ibunya.
2. Kurangnya
pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur.
DO :
a. Tampak
bengkak pada daerah klavikula dextra.
DS :
a. Ibu
mengatakan bayi menangis terus/rewel.
3. Kurangnya
pengetahuan orang tua tentang keadaan anaknya
DO :
a. Ibu
tampak cemas dengan keadaan bayinya.
DS :
a. Ibu
merasa tidak mengerti tentang keadaan bayinya.
II. DIAGNOSA
POTENSIAL
Potensial
terjadinya kelainan pertumbuhan tulang klavikula yang tidak sama antara tangan
kanan dan kiri.
Data dasar:
a. Bengkak
dan merah pada kulit daerah klavikula dextra
b. Adanya
krepitasi
III. ANTISIPASI
TINDAKAN SEGERA
1. Melakukan
kolaborasi dengan dokter untuk mendapatkan penatalaksanaan tentang fractur
klavikula.
2. Kolaborasi
dengan dokter tentang pemberian obat. Ampisilin inj 3 x 125 mg, sanmol
drop 3 x 0,3 mL
IV. PERENCANAAN
Tanggal
: 18 Desember 2011 Pukul
: 14.18 WIB. Oleh : Bidan Inda
1. Lakukan
fiksasi pada daerah klavikula dextra.
a. Pasang
elastis verban pada klavikula bayi.
b. Imobilisasi
lengan dan bahu pada sisi yang sakit.
c. Abduksi
lengan dalam stand hoera menopang bahu belakang dengan memasang ransel perban.
2. Batasi
Pergerakan Bayi
a. Bayi
jangan banyak digerakkan.
b. Bayi
jangan terlalu sering digendong.
3. Observasi
tanda vital bayi
a. Suhu
b. Nadi
c. Pernafasan
4. Kolaborasi
dengan dokter tentang pemberian terapi
a. Ampisilin
b. Sanmal
drop
5. Beri
posisi yang nyaman
6. Jelaskan
kepada ibu tentang keadaan bayinya
7. Jelaskan
pada ibu mengenai pentingnya ASI
8. Anjurkan
ibu untuk mengonsumsi sayur-sayur hijau.
V. PELAKSANAAN
Tanggal
: 18 Desember 2011 Pukul : 14.18WIB. . Oleh : Bidan
Inda
1. Melakukan
fiksasi pada daerah klavikula dextra sesuai dengan advis dokter
a. Memasangkan
elastis verban pada daerah klavikula bayi yang sakit dengan posisi 600 dan
siku 900 dengan posisi flexi.
b. Mengimobilisasi
lengan dan bahu pada sisi yang sakit untuk meminimalkan pergerakan pada daerah
bahu yang sakit sehingga proses penyembuhannya lebih cepat.
2. Melakukan
pemeriksaan tanda-tanda vital dengan hasil temp : 370C pernafasan 36x/menit,
pols 120x/menit.
3. Menberikan terapi
sesuai advis dokter
a. Ampisilin
inj 3x 125 mg
b. Sanmal
drop 3x 0,3 mL
4. Memberikan
penyuluhan dan penjelasan kepada ibu tentang bayi dan bagaimana perawatannya
sehari-hari, yaitu :
a. Mempertahankan
posisi yang benar dan hangat bagi bayi dengan menyelimuti bayi
b. Mengatur
posisi yang nyaman untuk bayi yaitu tidur telentang dan lengan kanan
disangga bantal
c. Mengganti
popok setelah bayi Bak dan BAB dengan hati-hati dan memperhatikan
frakturnya agar tidak bergeser.
d. Menganjurkan
pada ibu jangan sering mengangkat bayi agar bayi tidak menangis karena
nyeri fraktur
5. Menjelaskan
pada ibu mengenai pentingnya ASI eksklusif.
a. Menganjurkan
pada ibu agar memberikan ASI eksklusif yaitu dengan tidak memberikan makanan
lain selain ASI dan ASI penting untuk pembentukan sistem imun dan
pertumbuhan bayi.
b. Menganjurkan
pada ibu untuk mengonsumsi sayur-sayuran hijau, daun katuk, bayam, sawi, dan
lain-lain agar ASI lancar.
6. Menjelaskan
kepada ibu perban boleh dibuka setelah 3-6 minggu dan masa pembentukan
tulangnya 6-12 bulan, ibu bisa berkunjung kemali atau di fasilitas kesehatan
lainnya seperti Puskesmas, Rumah Sakit dan Klinik Swasta.
VI. EVALUASI
Tanggal
: 18 Desember 2011 Pukul : 14.18 WIB
Oleh : Bidan Inda
1. Bidai
masih terpasang.
2. Suhu
bayi kembali normal.
3. Bayi
tidak rewel lagi.
4. Kebutuhan
istirahat / tidur terpenuhi.
5. Ibu
sudah mengerti dan melaksanakan anjuran yang diberikan
CATATAN PERKEMBANGAN
I. Hari
ke-2
Tanggal : 19
Desember 2011 Pukul : 14.00
WIB
Oleh : Bidan Inda
1. Data
Subjektif
:
a. Ibu
mengatakan sudah melakukan yang dianjurkan.
b. Ibu
mengatakan sudah memberi ASI pada bayinya.
c. Ibu
mengatakan anaknya BAB 3x.
d. Ibu
mengatakan anaknya tampak sehat dan akan segera pulang.
e. Ibu
mengatakan anaknya sudah dimandikan dan dibedong.
2. Data
Objektif
a. Refleks
Rooting
: (+)
Suckling
Refleks
: (+)
Swallowing : (+)
Moro
: (+) (belum
simetris antara kiri dan kanan)
b. Pergerakan
tangan mulai baik antara kiri dan kanan
c. Tali
pusat terawat baik dan masih basah.
d. Perut
bayi tidak kembung.
e. Tanda-tanda
vital
RR
: 40x/menit
Suhu
: 370C
Nadi
: 110x/menit
f. Eliminasi
BAB
: 3x/hari
BAK
: 8x/hari
3. Assesment
:
Diagnosa
: Bayi baru lahir umur 1 hari
Dasar
: Bayi lahir
spontan, tanggal 20 November 2007, pukul 10.00 WIB
Masalah
: Tidak ada
4. Penatalaksanaan
:
a. Memandikan
bayi 2x sehari. Bayi merasa nyaman.
b. Merawat
tali pusat. Tali pusat tampak kering dan tidak ada tanda-tanda infeksi.
c. Memberikan penyuluhan
pada ibu dan keluarga tentang :
Mengurangi
aktivitas pada bayi. Bayi lebih sering ditempat tidur
Tidak terlalu
sering mengangkat bayi. Ibu menyusui bayi dengan posisi tidur.
Bidan
memasang elastis verban dan memberitahu ibu agar verban tidak basah
dan menjaga agar verban tidak lepas. Ibu selalu mejaga bayinya.
II. Hari
ke-3
Tanggal 21 Desember
2011 Pukul : 13.00
WIB Oleh: Bidan Inda
1. Data
Subjektif :
a. Ibu
mengatakan bayinya tidak rewel, bayi tidur + 16 jam.
b. Ibu
mengatakan bayinya BAK + 7-8 kali sehari, BAB 2-3x sehari
c. Ibu
mengatakan bayinya hanya minum ASI saja setiap jam.
2. Data
Objektif :
a. Keadaan
Umum Bayi Baik
b. Tanda-Tanda
Vital
RR
: 50x/menit
Suhu
: 370C
Nadi
: 130x/menit
c. Pergerakan
tangan mulai membaik.
d. Tali
pusat masih basah
3. Assasment
:
Diagnosa
: Bayi baru lahir spontan umur 3 hari
Dasar
: Bayi
baru lahir spontan pervaginam tanggal 20 November 2007
Masalah
: Tidak ada
4. Penatalaksanaan
:
a. Melakukan
perawatan bayi sehari-hari. Bidan mengajarkan ibu cara memandikan bayi dengan
mengelap tubuh bayi untuk mengurangi pergerakan pada bayi dan menjaga verban
tidak basah.
b.Berikan ASI
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. ASI diberikan setiap 3 jam selama 20
menit secara bergantian antara payudar kanan dan payudara kiri.
c. Mengajarkan
pada ibu perawatan tali pusat. Tali pusat dibiarkan terbuka, Ibu melipat
popok bayi dibawah tali pusat agar tali pusat tidak basah terkena kencing bayi.
III. Hari
ke-4
Tanggal : 23
Desember 2011 Pukul : 14.30
WIB Oleh Bidan Inda
1. Data
Subjektif :
a. Ibu
mengatakan bayinya dapat minum ASI dengan baik dan tidak rewel.
b. Ibu
mengatakan bayinya BAK dan BAB lancar.
c. Ibu
mengatakan bayinya tidur selama + 16 jam.
2. Data
Objektif :
a. Keadaan
Umum Bayi Baik
b. Tanda-Tanda
Vital
RR
: 55x/menit
Suhu :
370C
Nadi
: 130x/menit
c. Pergerakan
tangan baik
d. Tali
pusat mulai kering
3. Assasment
Diagnosa
: Bayi baru lahir normal umur 5 hari
Dasar
: Bayi
baru lahir spontan pervaginam tanggal 20 November 2007
Masalah
: tidak ada
4. Penatalaksanaan
:
a. Lakukan
perawatan bayi sehari-hari. Ibu sudah bisa cara memandikan bayi dengan mengelap
bagian selain verban dan menjaga verban tetap kering.
b. Berikan
ASI untuk memenuhi kebutuhan bayi dan memberi tahu ibu cara mempertahankan
suhu tubuh bayi. Bayi boleh diberi minyak pad area dan dibedong.
c. Anjurkan
ibu untuk membawa bayinya ke posyandu untuk mendapatkan imunisasi.
d. Anjurkan
kepada ibu untuk membuka verban setelah benar-benar sembuh 3-6 minggu.
e. Ibu
boleh pulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar