Minggu, 05 Mei 2013

Makalah Thrombophlebitis


Thrombophlebitis


II.1Defenisi
Thrombophlebitis didefenisikan sebagai pembengkakan pada satu atau lebih pembuluh vena sebagai akibat dari pembekuan atau penggumpalan darah. Hal ini biasanya terjadi pada orang yang banyak berdiam diri (imobilisasi). Thrombophlebitis sering terjadi di kaki dan kurang umum terjadi pada lengan atau leher. Kondisi ini biasanya berkembang karena imobilitas dalam jangka waktu yang cukup lama seperti istirahat setelah operasi, bekerja dikantor tanpa beranjak dari tempat duduk atau dalam perjalanan dalam waktu yang lama seperti di pesawat. Jika vena yang terkena tepat di bawah kulit disebut thrombophlebitis superficial, sedangkan thrombophlebitis yang terjadi di jaringan otot disebut dengan deep vein thrombosis (DVT) yang dapat menyebabkan komplikasi serius jika bekuan menjadi gumpalan (emboli) dan mulai beredar dalam darah, karena dapat menyebabkan penyumbatan arteri paru – paru (emboli paru).
Tromboflebitis adalah invasi/perluasan mikroorganisme patogen yang mengikuti aliran darah disepanjang vena dan cabang-cabangnya. Tromboflebitis didahului dengan trombosis, dapat terjadi pada kehamilan tetapi lebih sering ditemukan pada masa nifas.(Wiknjosastro: 2002).

II.2  Etiologi
1.    Imobilitas dalam jangka waktu yang lama, seperti istirahat setelah operasi, bekerja dikantor tanpa beranjak dari tempat duduk, sedang hamil dan menyusui.
2.    Beberapa jenis kanker seperti kanker pankreas yang menyebabkan peningkatan procoagulants dalam darah (zat yang diperlukan dalam pembekuan darah)
3.    Memiliki lengan / kaki yang lumpuh akibat stroke.
4.    Hamil / baru saja melahirkan meningkatkan tekanan darah di kaki dan vena pelvis
5.    Kemungkinan peningkatan pembentukan bekuan darah akibat terapi penggantian hormon / obat pengontrol kelahiran
6.    Memiliki riwayat keluarga dengan kecenderungan pembentukan bekuan darah.
7.    Kegemukan
8.    Memiliki varises
9.    Merokok

II.3   Tanda dan Gejala
Tanda gejala secara umum :
1.    Bengkak dan kemerahan
2.    Nyeri saat menyentuh dan sensasi hangat di daerah yang tersentuh
3.    Ketika Vena dekat permukaan kulit terpengaruh, dapat terlihat pembuluh merah, keras dan lembut tepat dibawah permukaan kulit
4.    Ketika vena di kaki terkena, kaki dapat menjadi bengkak, lembut dan nyeri.

II.4   Klasifikasi
1.      Pelvio tromboflebitis
Pelvio tromboflebitis mengenai vena-vena dinding uterus dan ligamentum latum yaitu vena ovarika, vena uterina dan vena hipogastika. Vena yang paling sering terkena adalah vena ovarika dextra perluasan infeksi dari vena ovarika sinistra ke vena renalis, sedangkan perluasan infeksi dari vena ovarika dextra adalah ke vena cava inferior.(Cunningham Gary;2005)
Gejala
1)       Nyeri terdapat pada perut bagian bawah atau perut bagian samping, timbul pada hari ke 2-3 masa nifas dengan atau tanpa panas
2)       Penderita tampak sakit berat dengan gambaran karakteristik sebagai berikut :
a.       Menggigil berulang kali, menggigil terjadi sangat berat (30-40 menit) dengan interval hanya beberapa jam saja dan kadang-kadang 3 hari. Pada waktu menggigil penderita hampir tidak panas.
b.       Suhu badan naik turun secara tajam (36ᵒC-40ᵒC).
c.        Penyakit dapat berlangsung selama 1-3 bulan.
d.       Cenderung terbentuk pus yang menjalar kemana-mana terutama ke paru-paru
e.        Gambaran darah
a)      Terdapat leukositosis
b)      Pada pemeriksaan dalam hampir tidak ditemukan apa-apa karena yang paling banyak terkena adalah vena ovarika(www.google.com)
Penanganan
1)      Rawat inap, penderita tirah baring untuk pemantauan gejala penyakitnya dan mencegah terjadinya emboli pulmonal.
2)      Therapi medik, pemberian antibiotika  atau pemberian heparin jika terdapat tanda-tanda atau dugaan adanya emboli pulmonal
3)      Therapi operati , peningkatan vena cava inferior dan vena ovarika jika emboli septik terus berlangsung sampai mencapai paru-paru meskipun sedang dilakukan heparisasi.(Wiknjosastro: 2002).

2.      Tromboflebitis femoralis (Flegmasia alba dolens)
Tromboflebitis femoralis mengenai vena-vena pada tungkai misalnya pada vena femoralis, vena poplitea dan vena safena. Edema pada salah satu tungkai kebanyakan disebabkan oleh suatu trombosis yaitu suatu pembekuan darah balik dengan kemungkinan timbulnya komplikasi emboli paru-paru yang biasanya mengakibatkan kematian(Cunningham Gary;2005)
Penilaian klinik
1)   Keadaan umum tetap baik, suhu badan subfebris 7-10 hari kemudian suhu mendadak baik kira-kira pada hari ke 10-20 yang disertai dengan menggigil dan nyeri sekali.
2)   Pada salah satu kaki yang terkena, akan memberikan tanda-tanda sebagai berikut :
a.       Kaki sedikit dalam keadaan fleksi dan rotasi keluar serta sukar bergerak, lebih panas dibandingkan dengan kaki yang lain
b.      Seluruh bagian dari salah satu vena pada kaki terasa tegang dan keras pada paha bagian atas
c.       Nyeri hebat pada lipat paha dan daerah paha
d.      Reflektorik akan terjadi spasmus arteria sehingga kaki menjadi bengkak, tegang, dan nyeri
e.       Edema kadang-kadang terjadi selalu atau setelah nyeri, pada umumnya terdapat pada paha bagian atas tetapi lebih sering dimulai dari jari-jari kaki dan pergelangan kaki kemudian meluas dari bawah keatas
f.       Nyeri pada betis
g.      Pada trombosis vena femoralis, vena dapat teraba didaerah lipat paha
h.      Oedema pada tungkai dapat dibuktikan dengan mengukur lingkaran dari betis dan dibandingkan dengan tungkai sebelah lain yang normal.
Penanganan
a.    Kaki ditinggikan untuk mengurangi oedema lakukan kompres pada kaki
    1. Setelah mobilisasi kaki hendaknya tetap dibalut elastik atau memakai kaos kaki yang panjang elastik selama mungkin
    2. Jangan menyusui bayinya, mengingat kondisi ibu yang sangat jelek
    3. Terapi pemberian antibiotik dan anti analgesik (Wiknjosastro;2002)
II.5  Komplikasi
1)        nfark karena adanya thrombus yang menyumbat dan dapat mengakibatkan kekakuan pada pembuluh darah sehingga sirkulasi keseluruh tubuh dan jaringan terganggu
2)        Komplikasi serius jika bekuan menjadi gumpalan (emboli) dan mulai beredar dalam darah karena dapat menyebabkan penyumbatan arteri paru (emboli paru).
3)        Komplikais pada paru-paru infark, abses, pneumonia
4)        Komplikasi pada ginjal sinistra, yaitu nyeri mendadak yang diikuti dengan proteinuria dan hematuria
5)        Komplikasi pada mata, persendian dan jaringan subkutan (Cunningham Gary: 2005).

II.6  Penatalaksanaan
1)    Jika pembuluh darah yang terkena cukup dangkal, perawatan seharusnya tidak berlangsung lebih dari 2 minggu, tanpa rawat inap. Pasien disarankan melakukan beberapa langkah perawatan diri, seperti mengangkat kaki, mengompres hangat atau menggunakan obat nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID).

2)    Obat
Obat yang biasa diberikan adalah obat antikoagulan, seperti dalam kasus suntikan heparin yang mencegah penggumpalan semakin membesar. Kemudian diikuti dengan pengobatan warfarin selama beberapa bulan yang memerlukan penentuan dosis secara hati-hati, karena merupakan obat kuat dan dapat mengarah pada efek samping serius jika terjadi kesalahan dosis.
3)    Pembalutan Daerah yang Terkena
Dalam beberapa kasus, selain dukungan resep obat yang dianjurkan, dapat dilakukan pembalutan karena mengurangi potensi risiko DVT dan mencegah kambuhnya pembengkakan.
4)     Filter
Dalam operasi bedah yang tidak perlu rawat inap di rumah sakit, filter dapat dimasukkan ke dalam pembuluh darah utama dari perut (vena kava) untuk mencegah bekuan yang dari vena-vena kaki yang menuju ke paru-paru. Prosedur ini dilakukan pada pasien yang tidak dapat mengambil antikoagulan.
5)    Penghilangan Varises
Seorang dokter bedah dapat menghilangkan varises yang menyebabkan nyeri atau trombophlebitis kambuhan dalam prosedur yang disebut Varicose vein stripping. Prosedur ini, biasanya dilakukan secara rawat jalan, melibatkan penghilangan vena panjang melalui sayatan kecil. Biasanya, pasien akan dapat melanjutkan aktivitas normal dalam > 2 minggu. Menghilangkan vena tidak akan mempengaruhi sirkulasi darah pada kaki karena pembuluh darah yang lebih dalam pada kaki mampu meningkatkan volume darah. Prosedur ini juga biasa dilakukan untuk alasan kosmetik.
6)    Penghilangan Bekuan atau Bypass
Operasi kadang diperlukan untuk menghilangkan bekuan yang memblokir vena dalam panggul atau perut. Vena terus-menerus diblokir dapat diatasi dengan operasi untuk memotong vena yang direkomendasikan dokter, atau prosedur nonbedah yang disebut angioplasti untuk membuka pembuluh darah. Setelah angioplasti, para dokter memasukkan tabung mesh kawat kecil (stent) untuk menjaga pembuluh darah tetap terbuka
  
Daftar Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar